Resep Makanan Kekinian yang Bisa Dibuat di Rumah, Lebih Enak ! ( Part 1 )
Selasa, April 16, 2019 0 komentarResep Es Kopi Susu Kekinian
Haloo Sahabat SMP Islam, Bisa dibilang, dunia kuliner terus menggeliat lima tahun belakangan ini. Kalau dulu rainbow cake, ombre cake, hingga kue cubit jadi primadona, kini martabak dan keju menggantikannya.Nah, kalau kamu sudah pernah mencoba aneka kuliner hits ini, sesekali kita harus mencoba membuat resepnya sendiri. Coba deh, pasti lebih enak!
Resep ini sudah dicoba langsung oleh Bapak Udin. Menurut banyak orang, rasanya tak jauh berbeda dengan es kopi susu merek terkenal. Cobain yuk!
Bahan-bahan :
- 1 sendok makan Nescafe Gold/Classic (sesuai selera)
- 3 sendok teh brown sugar
- 3-4 sendok makan krimer bubuk
- 225 ml susu cair plain
- 225 ml susu cair rasa kelapa
- es batu secukupnya
Cara membuat :
Larutkan semua bahan dengan air panas kecuali susu dan es batu. Kocok di dalam botol hingga tercampur rata. Masukkan susu, kocok lagi. Terakhir es batu.
Es kopi siap disajikan!
Mudah Bukan Sahabat SMP Islam.
Baca Lebih Lanjut »
Manfaat TIK dalam bidang pendidikan merupakan singkatan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi. Seperti namanya, Pelajaran ini berisi tentang perkembangan dari teknlogi informasi dan alat komunikasi seperti internet dan layanannya serta komputer dan perangkatnya. Dalam materi komputer di bahas bagian-bagiannya seperti hardware, software, dan brainware atau pengguna komputer itu sendiri serta fungsinya. Beberapa fungsi dari komputer sangat membantu siswa dalam proses belajar maupun untuk mengerjakan tugas dari guru. Contohnya apabila siswa ingin mengumpulkan tugas dalam bentuk print out bukan tulisan tangan, maka ia bisa mengetiknya di komputer dan mencetaknya. Contoh lainnya adalah ketika siswa ingin mencari informasi seputar pelajaran sekolah yang tidak ada di buku maka ia bisa mencarinya di internet melalaui komputer secara cepat dan mudah.
Pelajaran TIK memang penting di berikan untuk siswa baik untuk tingkat SMP maupun SMA, agar mereka memiliki bekal untuk menghadapi persaingan global dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sudah semakin canggih ini.
Ada beberapa manfaat pelajaran TIK bagi siswa antara lain:
1. Dengan adanya palajaran TIK siswa dapat dengan mudah menggunakan komputer untuk mengerjakan tugas yang berhubungan dengan pengolahan angka, pengolahan kata, presentasi, dll.
2. Pelajaran TIK juga mempermudah siswa dalam mengenal internet dan memafaatkannya untuk komunikasi dengan teman, keluarga maupun saudara yang jauh, bahkan mereka bisa berkomunikasi dengan orang yang berada di berbagai belahan dunia tanpa mengalami kesulitan seperti menggunakan jejaring sosial Facebook, Twitter, YM, dll.
3. Siswa mempunyai pengetahuan yang luas tentang dunia luar seta informasi dari berbagai belahan dunia secara cepat mudah dan murah melalui internet.
4. Pelajaran TIK menjadi bekal bagi siswa dalam menempuh masa depan yang semakin deras dengan arus globalisasi dan perkembangan tekhnologi yang semakin canggih.
5. Dengan adanya pelajaran TIK yang diberikan kepada siswa, maka siswa dapat memfungsikan komputer dan internet secara maksimal sebagai media belajar yang efektif. Selain itu siswa juga bisa memperoleh informasi yang beragam dan menarik sehingga mereka akan lebihmudah dan senang dalam belajar. Apalagi jika siswa butuh hiburan mereka bisa membuka situs-situs yang menyediakan hiburan-hiburan seperti permainan game, film, video, dll.
Baca Lebih Lanjut »
Belajar di kelas. Aktifitas yang satu ini menjadi menu harian untuk
bapak ibu guru dan para murid di sekolah. Sebagai guru, yang merupakan
fasilitator utama, guru sangat berperan untuk membuat menu harian ini
dalam sajian yang segar, menarik, tidak membosankan dan tentunya
bergizi.
Penyajian yang selalu baru menjadi salah satu faktor untuk menentukan
hasil dari proses belajar mengajar. Nah, apa tips dan trik dari bapak
ibu guru yang biasa bapak ibu guru lakukan untuk membuat menu harian ini
segar dan bergizi? Intip yuks beberapa cara membuat kelas menyenangkan berikut ini!
1. Hindari berdiri di satu posisi
Dalam cara konvensional dalam mengajar, guru selalu mengajar dengan
posisi yang sama yaitu di depan kelas. Guru duduk di belakang meja guru
atau berdiri di depan papan tulis. Guru biasanya meminta murid untuk
membuka buku pelajaran atau membagikan foto kopi materi pelajaran.
Kemudian materi tersebut dibahas bersama-sama. Metode ini dikaji sebagai
salah satu metode yang tidak efektif, karena belajar terjadi hanya satu
arah, guru menyampaikan dan murid mendengarkan. Kira-kira akan berapa
lama anak-anak akan bertahan untuk menyimak pelajaran yang diajarkan? 10
menit? 15 menit? Coba saja.
Bandingkan dengan mobile teaching. Guru bisa membahas mata
pelajaran dalam jarak dekat dengan murid. Matematika misalnya. Dengan
metode mobilitas di dalam kelas, guru bisa benar-benar turun untuk
membantu murid menjelaskan penggunaan rumus, perkalian dan lain
sebagainya. Selain itu, hal ini juga bisa membantu murid untuk lebih relax, menciptakan suasana bahwa mereka memang sedang belajar bersama dengan guru mereka, bukan selalu diajari atau digurui.
Terlebih, mereka akan merasakan keterlibatan guru secara emosional.
Dengan berjalan-jalan, berpindah-pindah posisi, guru juga akan lebih
mengetahui secara detail situasi kelas, bahkan melihat apa yang
dikerjakan oleh muridnya, satu-persatu. Apakah Donny sedang melamun,
Carol sedang menggambar karena bosan, atau ada murid yang bisik-bisik,
corat-coret dan lain sebagainya.
2. Pancing ide anak sebanyak-banyaknya
Full attention atau atensi penuh bisa juga didapat dari
memancing pendapat, diskusi atau berdebat argument. Tidak semua anak
bisa mengeluarkan idea tau pendapat mereka. Sebagai guru, kita harus
percaya pada kemampuan dari masing-masing anak. Pacu mereka untuk berani
berpendapat, hargai apapun yang mereka ungkapkan. Dengan demikian,
selain memberikan materi pelajaran, kita juga melatih mereka untuk
terbuka pada perbedaan ide dan mendengarkan orang lain. Hal ini menjadi
sangat penting bagi anak, karena ini akan menjadi bekal untuk mereka
berinteraksi dengan orang lain, dengan teman, guru, orang tua atau siapa
saja yang mereka temui.
3. Bervariasi
Sajikan mata pelajaran dengan berbagai variasi. Misalnya di awal pelajaran, bapak ibu guru bisa memberikan aktivitas untuk class warming up, seperti
berdiri bersama dan melakukan yel-yel, atau games selama 5 menit, atau
cerita lucu atau apapun yang bisa memberikan semangat dan menyatukan spirit anak
untuk belajar bersama bapak ibu guru selama 45 menit atau 90 menit ke
depan. Bisa juga setelah 15 menit menjelaskan mata pelajaran, bapak ibu
guru bisa menyisipkan kuis selingan. Perbanyak diskusi dengan anak-anak
murid. Di akhir pelajaran, bisa ditutup dengan tanya jawab singkat
mengenai mata pelajaran yang diajarkan.
4. Berikan perhatian ke semua anak
Yang sering terjadi di kelas adalah guru akan cenderung lebih
memperhatikan murid yang pintar dan aktif. Kita coba tarik kembali ke
masa kita sekolah dulu. Jika memang kita sebagai anak aktif, kita akan
merasa kita sangat diperhatikan oleh guru.
Jika kita diam saja di kelas, maka kita juga tidak akan berkesempatan
untuk menuangkan ide ataupun mengaktualisakan diri kita di kelas.
Makanya sering muncul jargon, jadilah anak ‘yang paling’…paling
pintar, paling paling cantik, paling badung, paling suka telat… Yang
penting menjadi ‘paling’, entah paling apa, karena dengan paling, kita
baru akan diperhatikan oleh guru.
Bagaimana dengan anak-anak yang dalam taraf biasa-biasa saja?
Sekarang ketika menjadi seorang guru, sebenarnya tugas seorang guru lah
untuk mengeksplore ‘benih-benih paling’ yang ada di dalam diri
masing-masing anak. Sebagai guru, guru harus percaya bahwa setiap anak
punya talenta dan potensi yang berbeda-beda.
5. Maksimalkan teknologi
Salah satu alat yang membantu guru untuk menciptakan suasana aktif
dan segar adalah teknologi. Manfaatkan teknologi yang ada, seperti
laptop, internet dan projektor untuk mengubah materi pelajaran text book
ke audio visual. Dengan penyajian yang baik dan menarik, fokus anak
akan lebih terarah pada materi yang disampaikan. Jangan ragu untuk
mengotak-atik atau membuat sesuatu yang berbeda dengan teknologi.
Dengan satu klik di sebuah website, guru bisa mendapatkan berbagai
pengetahuan yang bisa diseleksi menyesuaikan mata pelajaran yang sedang
dibahas. Berbagai situs tentang edukasi dan pengetahuan tersedia, salah
satunya adalah portal kesekolah.com yang menyajikan berbagai artikel
dari kesehatan, pendidikan, berita, solusi edukasi dan lain sebagainya.
Dengan demikian, pembahasan materi yang dilakukan di dalam kelas akan
lebih bervariasi dan selalu segar, karena informasi dari internet selalu
update dan terkini.
Source : www.kesekolah.com
Baca Lebih Lanjut »
Saat
mengajar murid baru, Bapak/Ibu Guru tidak pernah tahu murid seperti apa
yang akan dihadapi. Kalau mendapatkan murid yang giat dan rajin rasanya
bahagia sekali. Apalagi kalau mereka juga mau mendengarkan setiap
kata-kata yang Bapak/Ibu berikan, wah pasti mengajar menjadi semakin menyenangkan ya!
Tapi... gimana kalau Bapak/Ibu Guru
menghadapi murid yang susah diatur? Rasanya seperti cobaan hidup,
apalagi harus menghadapi murid tersebut paling tidak untuk setahun
kedepan. Well, mau sesusah apapun murid diatur, sudah menjadi
tanggung jawab Bapak/Ibu Guru untuk bisa menghadapi murid agar kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
Nah, maka dari itu Ruangguru.com
ingin berbagi cara-cara tepat yang bisa Bapak/Ibu terapkan untuk
menangani murid yang susah diatur ini. Jadi jangan panik dulu ya! Ayo,
mari pelajari bagaimana cara penanganan yang tepat dengan cara-cara
seperti ini:
1. Rencanakan beragam metode mengajar
Setiap murid memiliki keunikan dan
karakternya masing-masing, inilah yang membuat setiap murid tidak bisa
ditangani dengan cara yang sama. Di sini, Bapak/Ibu Guru harus
pintar-pintar nih untuk antisipasi dengan berbagai metode
belajar. Bisa saja di kelas A, muridnya lebih senang belajar dengan
metode diskusi bersama. Sedangkan kelas B, lebih senang belajar dengan
metode simulasi untuk lebih mengerti.
Jadi, sebelum mengajar, coba untuk persiapkan berbagai metode ya! Lagipula, dengan menggunakan metode belajar yang variatif
tentu membuat kelas Bapak/Ibu Guru lebih seru, jadinya murid pun senang
saat di kelas dan mengurangi sikapnya yang susah diatur itu, hehe.
2. Daripada berteriak, beri peringatan secara nonverbal saja
Saat mengajar kelas yang susah diatur,
pasti selalu ada saja murid yang membuat gaduh. Yang tadinya kelas
tenang, tiba-tiba langsung menjadi berisik seisi kelas. Mau menerangkan
apapun di kelas juga tidak terdengar. Daripada berteriak di depan murid,
lebih baik gunakan gestur nonverbal saja ya! Misalnya, bisa dengan
menaruh jari telunjuk di depan mulut untuk memberikan kode “jangan
berisik”. Bisa juga saat ada yang berisik, tatap murid yang membuat
keributan sampai akhirnya sadar kalau diperhatikan dan diam sendiri.
Sebisa mungkin hindari untuk berteriak
ya. Dengan berteriak, selain menguras emosi, tentunya secara tidak
langsung mengajarkan murid bahwa di kelas boleh berteriak. Jadi, cobalah
tetap bersikap tenang selalu!
3. Sebisa mungkin tidak berkata “jangan”
Saat menghadapi murid yang susah diatur,
tidak jarang membuat Bapak/Ibu Guru habis kesabaran. Salah satu hal
yang sering dilakukan adalah dengan memberikan peringatan kepada murid
mengenai sikap murid yang kurang diterima tersebut. Nah, saat hendak mengingatkan murid, coba gunakan ucapan yang berkonotasi positif daripada negatif ya!
Misalnya saja, saat Bapak/Ibu Guru
sedang menerangkan di depan kelas, mulai ada murid yang malah asik
ngobrol sendiri dan malah mengganggu murid yang lain. Apabila Bapak/Ibu
Guru hanya mengingatkan dengan berkata “jangan berisik!” atau “jangan
mengobrol!”, mungkin awalnya murid akan diam. Tapi lama-kelamaan pasti
akan mengulanginya lagi, karena tidak ada alasan solutif dari ucapan
tersebut.
Sebaiknya saat menegur, sambil
memberikan alasan solutif mengapa perlu memperhatikan guru seperti “ayo
perhatikan ke depan, kalian mau kan mendapat nilai bagus di ujian nanti
dan bebas remed?”. Biasanya ini akan lebih ampuh, murid akan diam dan
mulai memikirkan akibat yang mereka dapatkan. Akhirnya, murid pun akan
lebih menyimak guru deh!
4. Fokus pada perilaku positif murid
Sebagai manusia, kadang kita terlalu fokus dengan keburukan saja dan lupa akan hal positif atau kebaikan yang dilakukan murid. Nah, coba deh
mulai perhatikan lebih seksama sikap murid yang susah diatur. Bisa saja
murid itu memang berisik saat di kelas, tetapi di sisi lain selalu
rajin mengerjakan tugas atau bahkan sekedar rajin tunjuk tangan untuk
bertanya. Sesekali, cobalah untuk memuji perilaku baik ini ya! Murid itu
senang sekali lho setiap mendapat pujian, apalagi dari guru.
Ketika murid merasa dihargai sekecil
apapun tindakan yang sudah diperbuat, mereka akan senang untuk terus
berperilaku baik pula. Eh, tapi bukan berarti hanya fokus
memuji ke salah satu murid saja ya! Jangan lupa untuk memuji tindakan
murid lainnya, biar tidak disangka “anak emas” oleh murid lainnya. Hihi….
5. Bisa jadi murid tidak bisa diam karena hiperaktif
Mengingat setiap murid memiliki karakter
yang berbeda, tidak menutup kemungkinan murid yang susah diatur
merupakan anak yang hiperaktif! Buat murid seperti ini, sulit sekali
untuk bisa duduk, diam, dan perhatikan guru di depan. Mereka membutuhkan
aktivitas yang bisa dilakukan agar energinya dapat tersalurkan.
Berhubung di kelas hanya bisa duduk saja, akhirnya murid ini bosan dan
akhirnya berisik sendiri.
Cara menanganinya adalah dengan memberikan metode belajar yang banyak melibatkan aktivitas. Bisa dengan mengadakan games, diskusi, atau seperti role playing. Dengan begitu, energi murid bisa tersalurkan secara positif dan bukannya malah mengobrol sama teman.
6. Belajar mendengar murid
Coba deh, sesekali ajak ngobrol
murid yang susah diatur secara personal. Bisa saja, sebenarnya ia punya
masalah internal seperti keluarga atau bahkan teman yang membuat
dirinya susah fokus untuk di kelas dan jadinya malah mencari perhatian.
Dengan mencoba mendengarkan cerita murid, Bapak/Ibu Guru pun juga akan
lebih mengerti kondisi murid tanpa harus bersikap marah terus.
Positifnya setelah berbagi cerita, murid
akan merasa ada kedekatan dengan Bapak/Ibu Guru karena mau mendengarkan
dan mengerti mereka. Murid pun akan jadi lebih menghormati guru dan
akan lebih menjaga sikap untuk tidak terus-menerus membuat onar suasana
kelas.
7. Beri hukuman positif
Kalau mau cara apapun tetap membuat
murid susah diatur, kadang tidak ada salahnya juga untuk memberikan
hukuman bagi murid yang melanggar. Tapi, buat hukuman ini yang sifatnya
membangun dan positif ya, bukan yang malah jadi ngomelin murid saja.
Bisa saja nih, Bapak/Ibu Guru
menerapkan siapa pun yang tidak mengerjakan tugas harus traktir permen
untuk teman-teman sekelasnya. Tentu, murid tidak mau sampai uang
jajannya terpotong karena tidak mengerjakan tugas kan? Hehe.
Tapi sebelumnya pastikan semua murid sudah setuju dengan peraturan ini
ya! Pastikan juga untuk tetap mewajibkan murid untuk mengumpulkan tugas,
biar hukuman ini tidak disalahgunakan.
8. Berkoordinasi dengan orang tua
Dalam hal ini, butuh adanya koordinasi
dengan pihak orang tua. Rutinlah mengadakan pertemuan sehingga bisa
mengetahui perkembangan yang terjadi pada siswa. Mulai dari perilaku
siswa di rumah, lingkungan pertemanan, kebiasaan siswa, dan sebagainya.
9. Tetap sabar dan ceria
Meski lelah menghadapi murid yang susah
diatur. Bapak/Ibu Guru tetap harus sabar dan ceria ya! Dengan bersabar,
mau menghadapi kondisi apapun akan membuat Bapak/Ibu Guru tetap tenang
menangani berbagai sikap murid yang bisa bikin kesal. Tetap juga ceria
dan menyenangkan saat mengajar, dengan harapan para murid merasa
dipedulikan. Jadi, yang sabar ya Bapak/Ibu Guru!
Itulah cara-cara tepat untuk menangani
murid yang susah diatur! Semoga dengan cara ini bisa membantu Bapak/Ibu
Guru untuk tetap tenang dalam menghadapi tingkah laku murid yang susah
diatur ya. Tetap semangat untuk mengajar ya Bapak/Ibu Guru, kami bangga!
:)
Sumber : https://blog.ruangguru.com/cara-menangani-murid-susah-diatur
Sumber : https://blog.ruangguru.com/cara-menangani-murid-susah-diatur
Baca Lebih Lanjut »
Tata Tertib Pengawas, Proktor dan Teknisi Serta Macam - Macam Pelanggaran Selama Ujian Nasional Tapel 2018/2019
Sabtu, Maret 23, 2019 0 komentarTATA TERTIB UJIAN NASIONAL
PELANGGARAN PESERTA UJIAN NASIONAL
PELANGGARAN PENGAWAS UJIAN NASIONAL
POSKO UJIAN NASIONAL 2019
Baca Lebih Lanjut »
Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban termasuk juga anak, dan
sebagai pelajar juga. Hak adalah segala sesuatu yang harus diterima.
Sementara itu, kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan
menurut aturan yang berlaku. Kewajiban dan hak harus dilaksanakan dengan
seimbang agar tidak terjadi ketimpangan. Hak diperoleh setelah
melaksanakan kewajiban. Berikut adalah hak dan kewajiban siswa di
sekolah anak di rumah, di sekolah, dan di lingkungan.
Hak dan Kewajiban Siswa Di Sekolah
Inilah Kewajiban Murid disekolah antaranya adalah:- Siswa harus taat kepada Guru dan Kepala Sekolah.
- Ikut bertanggung jawab atas kebersihan, keamanan, ketertiban sekolah.
- Ikut bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung, halaman, perabotan yang ada disekolah.
- Membantu kelancaran pelajaran dikelas.
- Ikut menjaga nama baik sekolah, guru maupun pelajar lainnya baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah.
- Menghormati guru dan saling menghargai antar sesama murid.
- Melengkapi diri dengan keperluan sekolah.
- Murid yang membawa kendaraan harus meletakkan kendaraannya ditempat yang sudah ditentukan.
- Ikut membantu agar tata tertib sekolah dapat berjalan dengan lancar.
- Memakai pakaian seragam sekolah sesuai dengan hari yang telah ditentukan.
- Murid berkewajiban untuk mengikuti upacara pengibaran Bendera Merah Putih yang diselenggarakan.
- Memberikan keterangan Sakit,Izin atau Alpa dari orangtua bahwa Anda berhalangan untuk sekolah.
- Murid-murid wajib mengikuti pelajaran dan ulangan disekolah.
Hak Siswa di Sekolah :
- Berhak mendapat perlakuan adil (nilai) dari guru dan perlindungan.
- Berhak mendapat bimbingan dari guru dan pendidikan.
- Berhak meminjam buku di perpustakaan.
- Berhak mempunyai banyak teman.
- Berhak menggunakan fasilitas yg ada disekolah.
Hak dan Kewajiban Siswa yang berada di Rumah
Hak Anak di Rumah- Berhak Mendapatkan Kasih Sayang
- Berhak Mendapatkan Perlindungan
- Berhak untuk Bermain
- Berhak Mendapatkan Kesehatan
- Berhak Mendapatkan Pendidikan
- Kewajiban Belajar
- Kewajiban Membantu Orang Tua.
- Kewajiban Menjalankan Perintah Agama
Hak dan Kewajiban Anak di Masyarakat
Anak-anak merupakan bagian dari warga masyarakat. Oleh karena itu, anak juga memiliki hak dan kewajiban di lingkungan masyarakat. Anak berhak mengembangkan kemampuannya di masyarakat, baik dalam bentuk hobi atau kegemaran ataupun kemampuan bersosialisai. Lingkungan masyarakat juga berkewajiban memberikan fasilitas yang memadai bagi anak-anak untuk mengembangkan potensi mereka.Baca Lebih Lanjut »
SILAHKAN PILIH MATA PELAJARAN SESUAI DENGAN KELAS YANG DIINGINKAN, KEMUDIAN TEKAN "INPUT"
Baca Lebih Lanjut »
Langganan:
Postingan (Atom)